Cerita Seks - Ngentot Sama Kaka Ku Yang Montok dan Putih Mulus

Cerita Seks -  Ngentot Sama Kaka Ku Yang Montok dan Putih Mulus

Cerita Seks -  Ngentot Sama Kaka Ku Yang Montok dan Putih Mulus - Hai namaku Dwi, umur 18 th.. Saya mempunyai kakak bernama Ika yang telah berusia 25 th.. Pada sehari saya tidak berhasil ML sama cewekku karna keluarganya ada yang alami kecelakaan. Mobil fortuner silver miliki tantenya remuk depan belakang. Jadi saat ingin cek in, di parkiran hotel Kafila, Pasar Baru, ceweku dapet telepon dari nyokapnya. Nyokapnya nyampein pesen jika tantenya accident di tol Wiyoto Wiyono KM 15, 200. 

Narasi Porno Indonesia Akhirnya, ML tidak didapat, sakit kepala makin menguat. Singkat narasi saya mengaantar cewekku ke rumah sakit pertamina cempaka putih tempat tantenya dirawat. Sesudah sebagian jam dirumah sakit, saya mengambil keputusan pulang ke tempat tinggal di daerah Sunter. Saat hingga dirumah, nyatanya Kak Ika, kakakku yang putih, berkacamata, manis serta seksi tengah memarkir mobil Yaris kepunyaannya. Sesaat saya memarkir motor Ninja 250 dimuka mobilnya. 

Saat masuk kedalam tempat tinggal, kelihatannya tampak ada yang aneh dari kakakku ini. Kok cemberut, tidak menyapa, sendal juga asal lempar. Mengapa nih si Kakak? 

“Kak, kakak sekali lagi mengapa sich? Badminton banget mukanya…” tanyaku sembari bercanda. 

“Lagi BT saja de…” jawabnya dingin. 

“Kakak tidak jadi ML yak sama pacar kakak? Hehehe… Bercanda…” celetuku iseng. 

Sontak mukanya segera beralih lebih merah. 

“Gawat, bebrapa janganlah beneran nih. Aduh, dapats deh…! Entar tentu di khotbahin sama dia…” gumamku dalam hati. 

“Kalo memang bener tidak jadi mengapa? ” jawab Kak Ika, ketus. 

“Sama kak, dede juga tidak berhasil ML tadi…” jawabku semakin asal-asalan. 

Kami memanglah terbuka dalam segalanya. 

“Ya telah, jika demikian.. ” Jawabnya sembari berlalu ke taman belakang. 

“Kakak, I’m sorry if my words so rude…” mohonku. 

“It’s okay my love. Kakak tau anda kok…” jawabnya. 

Lantas kakakku termenung diam menghadap tanaman di taman belakang sembari menyalakan rokoknya. 

Selang beberapa saat, dia masuk kekamarnya. Serta saya juga beranjak mandi. 

Sesudah mandi, saya baru pakai celana dalam serta boxer waktu kakakku menyebut. 

“Dedeee!! Tolongin kakak dong, sepertinya AC kamar kakak ngaco deh…” 

Demikian masuk kamarnya, kakakku telah bermandikan keringat karna kepanasan waktu dia tidur barusan hingga gaun tidurnya basah semuanya. Kucoba untuk mengutak-atik AC-nya tetapi akhirnya nihil. 

Lantas kakakku terdiam dimuka lemarinya membelakangku “Kayaknya masih tetap kepikiran yang barusan nih si Kakak…” fikirku. 

“Ah, sial…! Mana sange lagi… Ini sepertinya kakakku nganggur nih…” setan didalam diriku mulai menghasut. 

Kudekati kakakku serta ku peluk mesra badannya yang wangi dari belakang sembari kucium tengkuknya. Nyatanya kakakku terangsang serta mulai mendesah. 

Lantas kakakku berbalik serta mulai melumat bibirku. Mulai kulucuti gaun tidurnya yang tidak tebal hingga tersisa bra serta celana dalam putihnya. Sembari tetaplah bermain lidah, kulepaskan perlahan-lahan bh serta kuturunkan cdnya dengan kaki ku. Kakakku membalas dengan turunkan boxer serta celana dalamku sembari mencium dada, perut dan pinggangku. Sebentar kakakku menginginkan memainkan penisku, kutarik badannya supaya kembali berdiri.

Bermandikan peluh serta sama-sama melihat mata, kulanjutkan dengan satu ciuman mesra serta pelukan sambil tangan bergerilya di dada serta pantat. 

Kakakku mendesah saat bokongnya ku remas. Lantas mulai ku sentuh clitoris kepunyaannya serta kakakku mulai mengerang “Dwi, saya ingin kamu…! ” 

Nampaknya kakakku telah tidak tahan, lantas dihempaskan badanku keatas kasurnya serta kakakku mulai mencium badanku dari mulai leher hingga penis. 

Sejurus lalu, Kak Ika mulai mencium penis, menjilat serta mengkulum penisku yang telah tegang sejak dari ciuman pertama. Kadang-kadang kakakku menyedot penisku hingga membuatku mengerang serta mendesah. 

“Ah, kakak.. Janganlah diterusin please. Kelak saya ke-keluaaaar…” Pintaku. Karna memanglah sangat nikmat sepongan kakak kandungku ini… 

“Kakak, please… Stop kak, kelak keluar niiih…” tapi nampaknya kakakku memanglah menginginkan sekali spermaku.. 

“Aw.. Akh, kakak, terusin.. Saya ingin keluar!!! ” jadi tidak lama kemudian, muntahlah pejuku didalam mulut kakakku yang segera dia lumat serta dilahap habis tanpa ada sisa. 

Saya berinisiatif kutarik kakakku serta gantian saat ini saya yang bermain dengan vaginanya yang mulus tanpa ada bulu. 

Ku jilat vaginanya, ku cium serta ku gigit kecil klitoris kepunyaannya. 

“Akh, yes.. Oh, yes baby. Sekali lagi sayang…” 

Lantas ku mainkan lidahku turun ke lobang vagina punya kakakku. Kumainkan lidahku dengan penuh keinginan yang menggelora.. Serta jariku aktif bermain dengan clitoris punya kakakku. 

Lantas kakakku meracau, mengerang, mendesah dengan penuh nikmat meskipun bermandikan peluh cinta di kamarnya yang panas ini. 

“Ah, ssstt, aw. Yes… oh.. truss… akh, lagi…” Erang kakakku. 

“Ssssshh… La-lagiiiih… Cepetaaan… Yang cepet… Teruusssssss sayaaaaaaannnnnggg…!!!! ” Tidak lama kemudian muncratlah cairan kewanitaan punya kakakku pas di wajahku. 

“Ah, ah, ah, ” Desah kakakku sambil nikmati orgasme panjangnya. 

“Kakak, doggy yah? ” Pintaku pada kakakku. Serta kakakku berbalik tubuh serta berkuda-kuda doggy. 

“Kakak, I love you.. May I cum inside you? ” Pintaku mesra. 

“Whatever you like darling.. Juicet please fuck me now…” Jawab kakakku dengan penuh nafsu. 

Kumainkan penisku yang mulai mengeras di vagina kakakku. Mulai ku gesek-gesek sesaat, lantas mulai ku penetrasikan penisku dalam vagina kakak kandungku sendiri.. 

Perlahan-lahan tapi tentu.. “Sleeb. ” Masuk semuanya penisku dalam vagina kakakku yang begitu sempit seperti perawan.. 

“Akh, kakak, sempit nih. Enak. ” Tutur ku nikmat. 

Lantas kumainkan lidahku di leher kakakku yang telah bermandikan peluh. 

Dan merta tetaplah memaju-mundurkan pinggul. 

Sesaat tangan kiri bermain dengan klitoris yang makin menegang. 

Serta tangan kanan tetaplah meraba penuh kesenangan pada payudara yang makin mengencang. 

Semakin kupercepat goyangan pinggulku. 

“Plok, plok, plok…” nada pahaku beradu dengan pantat kakakku. 

“Akh, jadi sempit” pekik saya perlahan karna vagina Kak Ika menyempit sinyal mendekati orgasme. 

Ku percepat serta ku perkeras sekali lagi hentakan pinggulku… Serta selang beberapa saat kakakku mengejang sinyal dia menjangkau orgasmenya yang ke 2. 

“Bruk” badan kakakku terkulai di atas kasurnya serta telah bermandikan keringat. 

Ku balik tubuhnya serta ku cium mesra bibirnya 1 kali. Kami berpandangan mata serta Kak Ika melumat habis bibirku.. 

“Lagi de, lagi… Puasin kakak. Kakak sukai permainan anda. ” 

Sejurus lalu ku tempatkan betisnya di pinggang ku, ku rebahkan sedikit tubuhku ke arah Kak Ika. 

Mulai ku penetrasi rudal Taepodong-ku ke vagina punya kakakku. 

Dengan begitu perlahan-lahan kudorong penisku masuk dalam vagina Kak Ika tanpa ada berkedip beradu pandang dengannya. Saat telah masuk semuanya, selekasnya kucabut serta saya sisakan kepala penisku saja.

“Aaaaahhh…” delik mata kaget Kak Ika serta dengan nafas memburu. 

“Jangan gitu dong de…” pintanya. 

Tetaplah ku ulangilah sistem terlebih dulu, penetrasi perlahan-lahan, serta tarik secepat kilat. Cuma butuh 3 kali, kakakku telah orgasme sekali lagi.. 

“Jangan de, saya cepet banget keluarnya… Please de…” 

Tanpa ada sepatah kata serta tidak berkedip ku pandang matanya, tetaplah ku ulangilah sistem yang sama sampai Kak Ika ku kalkulasi 5 kali orgasme. Serta saya kasian saat air matanya berlinang karna tidak dapat menahan enaknya “proses” yang saya kerjakan barusan. 

“Please de.. Saya sukai, tapi itu sangat dahsyat buat kakak…” 

Tidak habis akal dengan kepala penisku yang masih tetap menancap, ku lakukan sistem ke 2. Yakni tehnik 5-1. 

Dengan ritme yang tetaplah, ku mulai 5x penetrasi sedalam 2 cm serta 1x penetrasi sedalam-dalamnya. 

“Akh, deeee!!! Enak, lagiii…!! ” 

Selalu ku mainkan tehnik 5-1 milikku. 

“Adee, keluarin de…!! Aaaakh… E-enaaak bangeeet… Teruuusss…!! Stooop… Aaaakh… Aaaaww.. ” kakakku meracau tidak karuan. 

“Kamu kurang ngajar yah sama kakak de… Kakak katakan stooopp…!! Aaaakhh enaaaak…” desah kakakku yang semakin horny serta memerah semua tubuhnya.  

“Dwi, please stop. ” pinta kakakku. 

“Please baby…” mohonnya sekali lagi. 

Tidak ku gubris, serta tetaplah ku mainkan alur 5-1. 

“Plaaak” pipiku ditampar olehnya, kakakku sendiri. 

“Kamu kurang ajar, kakak katakan stop, ya stop…!! ” hardik Kak Ika. 

“Kenapa sich Kak!? Apa salah dede cobalah? ” tanyaku. 

‘Bruk…!! ’ badanku dihempaskan oleh kakakku ke kasur. 

“Kakak minta stop karna kakak ingin gantian, kakak tidak tahan sama miliki anda. ” bisiknya di telingaku. 

Berubahlah tempat jadi woman on top. 

Maju serta mundur, naik lantas turun, pinggul kakakku selalu bermain di atas penisku. 

Peluh kakakku menetes di perut serta dadaku. Pergerakan pinggul kakakku makin tidak termonitor serta desahan kakakku makin ngaco. 

“Fuck!! Damn.. Akh.. Shit.. Aw.. Yes.. Yessss.. ” desah Kak Ika. 

Kurasakan gejolak internal di dalam penisku, mengisyaratkan saya juga akan orgasme. 

“Kakak, harder please.. I’m cumming inside you…” pintaku sembari tetaplah meremas payudaranya yang sekal. 

“Bareng de, tahan sedikit” tutur Kak Ika. 

Kakakku percepat pergerakannya sembari meracau tidak terang sinyal kesenangan tidak ada tara. 

“Cum inside me, Deee!!! ” teriak Kak Ika. 

“Kaaaak, saya keluar!! ” teriakku sembari mecurahkan semuanya isi penisku di dalam vagina Kak Ika. 

“Crottt” serta Kak Ika terkulai di atas badanku serta mengejang hebat sinyal orgasme panjangnya. 

Kubalik badan Kak Ika dengan penis masih tetap melekat serta selekasnya ku angkat betisnya ke pundakku. Serta kulanjutkan peperangan dengan keras serta cepat. 

Vagina Kak Ika makin nikmat karna licin oleh spermaku serta mani punya kakakku. 

“Shit, enak banget kak. ” ujarku sembari pejamkan mata serta mendesah nikmat. 

“Fuck me! Fuck me! Fuck me baby!! Fill me baby!! ” desah kakakku yang terangsang sekali lagi. 

Sekitaran 5 menit kupompa kakakku, keringat membahasi badan kami, buat semasing dari kami makin seksi. Serta kami juga makin nafsu. 

“Akh, fuck, fuck, yess” desahku sembari percepat tempo permainan. 

“Dwi, fill me now, fill me now!! ” teriak kakakku sembari menjambak rambutku. 

“Kakak, I’m cumming again.. ” pekik saya.. 

“Bareng sekali lagi sayang.. ” kakakku mulai memainkan clitnya serta menyempitkan vaginanya. 

“Akh shit. Sempit banget. Mari kak, dede telah tidak tahan. ” pintaku. 

“Aaarrrkkkhhhhh…!!! ” pekik Kak Ika sambil mengejang lebih meronta dari mulanya sembari menjambak rambutku serta memelukku. 

“Aaaahhhhhhh…!! ” desahku nafsu. 

‘Crootttt!! Croottt!! Croooott!! ’ tumpahlah semuanya isi penisku dalam vagina kakakku. 

Kucium, kujilat, serta kulumat habis bibirnya dengan nafsu tinggi. 

“I love you baby.. ” desah Kak Ika, kakak kandungku di telingaku serta memelukku tanpa ada membiarkan saya mencabut penisku dari vaginanya. 

Sejak itu kami melakukan hari-hari kami seperti umumnya seperti tidak berlangsung apa-apa. Tetapi, kami tetaplah mengerjakannya bila tengah berdua di rumah serta tak ada orang yang lain. “Fuck and fill me again my darling, please? ” desah kakakku manja. Serta saat ini waktunya kami ber ‘proses’ sekali lagi.

Comments